Berbeda dengan suasana di rumah Ara, di kediaman Juna sedang didera rasa tegang. Pagi ini telah terjadi penembakan pada beberapa orang anak buah Juna yang berjaga di depan oleh pihak tak di kenal.
Hal itu tentu saja membuat Juna meradang karena kesal tidur nyenyaknya bersama Vano harus terganggu.
Saat mendengar laporan dari pengawal bahwa orang-orang itu sudah ditangkap, tanpa ingin membuang banyak waktu lagi, Juna langsung melangkah turun dari kamar Vano. Dia bahkan tidak peduli kalau saat ini masih mengenakan piyama dan wajahnya yang baru saja bangun tidur.
"Selamat pagi, hyung." sapa Haejin yang menginap tadi malam. Dia menatap lama wajah Juna yang kusut seolah mengatakan sekesal apa dia karena tidurnya terganggu oleh orang-orang yang membuat kekacauan pagi ini.
"Bawa kesini pistolnya!" ucap Juna tanpa basa-basi dan detik berikutnya terdengar suara tembakan tepat di dada salah satu dari pelaku yang saat ini tengah berlutut di hadapannya.