Chereads / WANITA pergaulan bebas / Chapter 4 - Tak memiliki ijazah

Chapter 4 - Tak memiliki ijazah

"Mbak t-tapi aku tidak mempunyai ijazah mbak bahkan pengalaman pun aku belum punya dan aku baru mau bekerja saat ini, apakah tidak ada mbak kesempatan untuk saya bekerja di tempat ini, apakah aku tidak bisa diberikan kesempatan untuk bertemu dengan bos pemilik toko ini?" Tanya Fanya kepada karyawan itu hanya berharap besar untuk bisa bekerja di toko besar itu.

"Hmm waduh kalau itu aku tidak tahu ya mbak soalnya di sini minimal ijazah SMA mbak tapi kalo tidak mempunyai ijazah aku juga kurang tahu," ucap karyawan itu kepada Fanya.

"Tolong lah mbak tolong banget aku butuh banget pekerjaan ini dan anak aku juga belum ada tabungan untuk nanti lahiran tolong aku mbak," ucapannya yang meminta tolong kepada karyawan itu.

Ketika Fanya sedang berbicara kepada karyawan toko tersebut tiba-tiba ada seorang Ibu-Ibu yang langsung saja bertanya kepada karyawan itu.

"Ibu ini siapa?" Tanya wanita itu dengan memandang wajahnya.

"Maaf bos wanita yang ingin melamar pekerjaan di sini bos tapi dia tidak mempunyai ijazah," ucap karyawan itu kepada seorang wanita yang dipanggil bos.

Somtak ketika mendengarkan perkataan karyawan itu hanya pun langsung saja memohon kepada wanita yang baru saja datang dan bertanya kepada karyawan itu.

"Please bos aku memang tidak mempunyai ijazah tapi tolonglah aku aku ingin mendapatkan pekerjaan soalnya aku sedang mengandung bos, aku juga butuh biaya untuk melahirkan bisa kah aku diterima bekerja di sini?" Tanya Fanya kepada bos pemilik toko besar peralatan bayi itu.

"Ohh gitu ya wah kenapa kamu tidak mempunyai ijazah SMA Anna kelihatannya kamu masih kecil ya kenapa kamu sudah mencari pekerjaan, kamu ketemu saya di ruangan saya saja dan langsung menghadap sama saya ya," ucap wanita itu yang langsung saja masuk ke dalam toko.

"Mbak beruntung banget deh tadi ke sini dan langsung saja bertemu dengan bos, bos itu orangnya baik banget mbak jadi tadi mbak dengar sendiri kan bos bilang mbak langsung masuk ke ruangannya saja nanti aku akan mengantarkan mbak ke ruangan bos ya," ucap karyawan itu kepada Fanya.

"Iya alhamdulillah terima kasih banyak ya semoga aku bisa keterima bekerja di sini mbak karena harus mempunyai tabungan untuk biaya persalinan aku," ucapnya.

Fanya pu terlihat sangat bahagia ketika mendengarkan perkataan dari bos pemilik toko besar peralatan bayi itu.

"Semoga ini rejeki kamu nak, Ibu bisa dapat pekerjaan di sini," gumamnya dengan mengelus perutnya

.

Akhirnya karyawan itu membawa Fanya pergi masuk ke dalam toko dan langsung saja bertemu dengan bos pemilik toko besar itu.

"Mbak disebelah sana ya ruangan bos tapi jika hendak masuk harus mengetuk pintu dulu, karena beliau tidak suka jika orang tidak sopan," ujar karyawan itu memberitahu Fanya agar tetap sopan jika bertemu dengan bos pemilik toko besar itu.

"Iya mbak terima kasih banyak ya sudah mau mengantarkan aku," ucap Fanya dengan tersenyum manis kepada karyawan yang telah mengantarkan dirinya keruangan bos.

Toktoktok... Fanya mengetuk pintu ruangan bosnya.

"Masuk!"

Fanya Pun langsung sajaMasuk ke ruangan bosnya dan langsung saja duduk di hadapan bosnya itu.

"Eeh kamu ya sini duduk dulu dan langsung saja aku ingin bertanya dengan kamu ya, kenapa kamu tidak mempunyai ijazah, sepertinya kamu masih sangat muda maaf ya jika aku bertanya seperti ini karena di toko ini menerima karyawan yang mempunyai ijazah tapi ketika mendengarkan kamu tidak mempunyai ijazah SMA aku penasaran," ucap bos pemilik toko itu kepada Fanya.

"Iya bos karena aku tidak sekolah hingga lulus maka dari itu aku tidak mendapatkan ijazah SMA aku," ucapnya kepada bosnya itu.

tapi apa benar kamu sekarang sedang berbadan dua?" Tanya kembali kepada Fanya.

"Hehe iya bos maka dari itu aku ingin sekali bekerja di sini agar aku bisa menghidupi anak aku nanti dan biaya persalinan aku," ucap Fanya.

"Ooke kalau begitu kamu hari ini sudah dapat bekerja di toko ini dan kamu tidak perlu bekerja berat ya soalnya kmu sedang mengandung!" Ucap bos yang sangat baik itu kepada Fanya.

"Terima kasih banyak ya bos sudah mau menerima aku di sini menjadi karyawan aku sangat bersyukur dipertemukan dengan orang baik aku sangat membutuhkan pekerjaan ini bos terima kasih banyak ya hari ini aku sudah mulai bekerja," ucapnya yang terus menerus berterimakasih kepada bosnya itu.

"Oke iya sama-sama," ucap bosnya itu dengan tersenyum manis akhirnya banyak pun langsung saja keluar dari ruangan bosnya dan langsung saja bergegas untuk mulai bekerja.

****

Di sekolah Aurel duduk ditaman sembari menunggu kedatangan Noah dirinya ingin bertanya tanya tentang fanya akan tetapi tak ingin melihatkan bahwa dirinya mengetahui semua yang terjadi oleh Fanya.

Aura sangat perhatian dengan fanya bahkan dirinya telah menganggapnya sebagai keluarga kandungnya sendiri.

"Huh kok Noah tidak kelihatan ya dari tadi pagi apa dia tidak masuk hari ini ya," gumam Aurel yang selalu saja bertanya tanya karena Noah tak ada datang ke sekolah.

Tak lama kemudian tiba-tiba Noah datang bersama dengan ibunya dan juga kakaknya.

"Eh lo itu Noah tapi kenapa ya dia kok tidak menggunakan seragam dan di belakangnya ada Ibu dan juga kakak nya deh kayaknya," gumam Aurel yang begitu sangat penasaran ketika melihat Noah yang datang ke sekolah tanpa menggunakan seragam.

Pertanyaan-pertanyaan put muncul dipikiran Aurel yang melihat kedatangan Noah tanpa menggunakan seragam.

"Hah serius nih dia memangnya tidak sekolah di sini lagi ada apa ya atau karena kejadian yang menimpa Fanya, masa iya sih dia tega itu dan bahkan dia akan meninggalkan fotonya sendirian yang sedang mengandung anaknya," ujar Allah dengan pelan yang melihat Noah yang berjalan menuju ke arah ruangan kepala sekolah.

Aura telepon memberanikan diri untuk bertemu dan juga menyapa Noah walaupun Aurel tidak terlalu dekat dan juga kenal dengan Noah.

amAkan tetapi demi sahabatnya dia berani bertanya tentang Noah.

"Hei Noah kok kamu tidak menggunakan seragam bukannya kamu sekolah di sini juga ya?" Tanya Aurel yang tiba-tiba mendekati Noah.

"Hehe iya tapi aku sudah mau pindah sekolah kenapa ya?" Tanya Noah yang bertanya kepada Aurel.

Noah terlihat biasa saja dan bahkan terlihat Noah tidak memikirkan beban yang dipikul oleh Fanya.

"Kok dia sepertinya biasa saja ya bahkan dia seperti tidak mempunyai beban sama sekali padahal Fanya sedang kesusahan dan susah untuk makan, tapi Noah sama sekali tidak mempedulikan nya dan bahkan dia ingin pindah sekolah ya," gumam Aurel yang ketika itu mendengarkan perkataan Noah yang hendak pindah sekolah.

"Hmm hei!!! Kok kamu bingung sih ada apa ada yang bisa aku bantu?"Tanya Noah kepada Aurel.

Ketika itu Alfaro dan Noah berdiri di hadapan Aurel.

"Tidak apa-apa sih Noah aku cuma bertanya saja sepertinya kamu mudik di sini ternyata memang betul kamu murid di sini tapi memang kamu mau pindah iya kan," ucap Aurel yang mencoba untuk berpindah pembicaraan karena dirinya sangat takut jika Noah mengetahui bahwasanya Aurel adalah teman baik dari Fanya.

****