" Zahra, bangun nak... ini sudah pagi. Nanti kamu terlambat pergi kesekolah. "teriak ibuku yang tidak lelah membangunkan ku. "Iya bu, ini aku juga baru mau bangun." jawab Zahra. Setelah menjawab teriakan ibu, aku bergegas pergi mandi dan langsung bersiap-siap. Hari ini adalah hari pertamaku masuk Sekolah Menangah Pertama, aku sangat senang karena akhirnya aku bisa melanjutkan pendidikanku kejenjang yang lebih tingi. Pagi itu aku sangat bersemangat untuk pergi ke sekolah karena aku akan bertemu dengan orang-orang baru dan mendapat pengalaman baru.
Aku pergi kesekolah diantar oleh ibuku, ayah sudah pergi bekerja saat kami masih siap-siap karena tempat bekerjanya yang jauh dari rumah. Sebenarnya ayah merasa tidak lagi kuat untuk bekerja tapi ia selalu memikirkan jika dia berhenti bekerja bagaimana kehidupan kami karena ditambah lagi abangku saat itu sedang menjalani perkuliahan. Aku sangat bahagia setiap kali berangkat kesekolah bersama ibuku, karena sepanjang perjalanan aku dan ibu tidak pernah kehabisan topik untuk dibicarakan.
Karena asik mengobrol aku dan ibuku tidak sadar jika kami sudah sampai didepan gerbang masuk sekolahku. Aku turun dari motor dan langsung berpamitan pada ibu. "Aku masuk dulu bu, doakan aku ya bu agar hariku berjalan dengan baik." pamitku pada ibu. "Tentu saja putriku yang cantik, ibu selalu mendokan setiap hal yang kau lakukan." jawab ibu dengan senyuman paling manisnya.
Aku masuk sambil melambaikan tanganku kearah ibu, ibu tidak akan pergi dari sana sampai aku benar-benar masuk kedalam. Setelah sampai didepan pintu kelas yang sudah aku lihat dipapan pengumuman, aku langsung mencari tempat duduk dan mataku langsung tertuju pada meja tengah barisan kedua. Aku duduk disana sambil menunggu teman-temanku yang lain masuk, jujur aku tidak mengenal siapapun dalam kelas itu. Jadi, aku akan menerima siapapu yang mau duduk bersamaku.
Satu persatu teman-temanku memasuki kelas itu, mereka memilih tempat duduk yang mereka sukai. Namun, belum ada satupun yang ingin duduk disebelahku.Dan aku juga tidak mempermasalahkan hal itu karena pasti akan ada satu orang yang akan duduk disana. Lalu bel masuk berbunyi, kami semua sudah siap menunggu wali kelas kami masuk. Hari ini kami hanya akan melakukan perkenalan sekaligus membentuk struktur kelas. Sudah hampir 10 menit kami menunggu namun tidak ada satu guru pun yang masuk kekelas kami, padahal kelas-kelas disebelah kami sudah memulai kelas mereka. Hingga akhirnya seorang guru perempuan masuk kekelas dan langsung menyapa kami semua, dia adalah bu Yeni. Dia saat ini berusia sekitar 35 tahun, dia adalah guru matematika. Pada awal pertemuan dia memberikan kesan yang baik, kami semua menyukainya. Lalu, saat kami semua sudah memulai kelas tiba-tiba seorang siswi perempuan terlihat mengetok pintu dengan napas yang terengah-engah seperti baru selesai berlari. Rupanya dia terlambat selama lebih dari 15 menit dan terpaksa dihukum untuk berlari mengelilingi lapangan basket sebelum masuk kekelas. Dan ya, aku yang baru pertama kali melihatnya langsung memberikannya kesan yang buruk. Bagaimana bisa dihari pertama masuk sekolah dia terlambat? itu lah yang ada dipikiranku saat melihatnya. Setelah ditanya-tanya oleh bu Yeni dia dipersilakan untuk duduk, dan sialnya hanya ada satu bangku yang belum terisi yaitu bangku disebelahku. Jadi, mau tidak mau aku harus menerimanya dengan baik.
Saat ingin duduk dia tersenyum manis kepadaku,dan pastinya aku juga membalas senyumannya itu. Aku berpikir mungkin ini hanya kebetulan saja dia terlambat, atau ada hal yang membuatnya datang sedikit lama hari ini. Aku tidak ingin menanyakan itu karena kami belum akrab. Kami memulai percakapan kami dengan perkenalan diri masing-masing aku memperkenalkan diriku sendiri kepadanya begitu pun dengan dia. Namanya adalah Sofia Rahma, dan dia biasa dipanggil dengan sebutan Sofia. "hai, perkenalkan namaku Sofia Rahma kau bisa memanggil ku Sofia" ucapnya kepadaku. "hai juga, aku Zahra Putri kau bisa memanggilku Zahra." Kami tidak banyak mengobrol saat itu, hanya itu lah yang kami bicarakan. Selama duduk bersama hari itu sepertinya dia anak yang baik, tapi ada sedikit hal yang aku lihat. Sepertinya dia anak manja dilihat dari bagaimana dia lupa membawa peralatan menulisnya sendiri. Setelah bel pulang berbunyi, aku langsung bergegas menuju ke depan gerbang karena khawatir ibu sudah menungguku disana. Saat sedang berlari tiba-tiba sofia juga berlari disebelahku."Kenapa kamu berlari sofia?. "tanyaku pada Sofia. "Aku harus cepat-cepat pergi karena papaku bilang supirku akan datang jam 1,jika aku terlambat supirku akan pergi duluan karena dia juga akan menjemput adikku. " jawab sofia.
Sofia berlari semakin cepat dan dia meninggalkanku dibelakangnya, aku sedikit bingung dengan sofia kenapa dia yang harus terburu-buru bukankah dia juga bosnya? dan apakah adiknya benar-benar tidak bisa menunggu sebentar. Tapi aku tidak ingin memikirkannya dan memilih untuk berlari menuju ibuku. Aku yang sudah sampai digerbang langsung mencari dimana ibuku, aku bingung karena aku tidak melihat ibu disana. Saat sedang kebingungan, aku duduk di bangku dekat gerbang.Aku menunggu disana, dan saaf aku ingin duduk terdengar seseorang memanggil namaku. "Zahra" teriaknya pada ku.Aku yang melihat itu langsung berlari dan berteriak "Ibuuuuu, kenapa ibu terlambat menjemputlu. Aku pikir ibu tidak datang". "Mana mungkin ibu tidak datanh untuk menjemput putri ibu yang cantik ini. Ayo naik, kita pergi kepasar dulu ya". "oke bu"jawabku pada ibu.
Setelah selesai pergi kepasar kami langsung pulang kerumah, aku benar-benar lelah dan ingin langsung tidur. Tapi ibuku melarangku untuk tidur dan menyuruhku untuk makan terlebih dahulu, aku yang memang lapar langsung pergi makan ditemani ibu. Sambil makan ibu menanyakan bagaimana hariku disekolah. "Apa kau sudah ada teman hari ini disekolah? "tanya ibu. "Aku sudah berkenalan dengan mereka semua bu, tapi aku belum menemukan teman. Dan ibu tau? hari ini benar-benar aneh bu, hari pertama sekolah banyak sekali kejadian yang aku pikir tidak akan terjadi dihari pertama disekolah. "ucapku. "oh ya? memangnya apa yang terjadi? "tanya ibu. "Wali kelasku datang terlambat bu, kami pikir dia tidak masuk tadi. Lalu ada satu temanku yang datang terlambat hari ini, dia adalah teman sebangku ku. Sepertinya dia orang kaya bu, karena tadi saat pulanh sekolah dia dijemput oleh supir dengan menggunakan mobil." jelasku pada ibu. Ibu hanya duduk mendengarkanku bercerita tentang hari pertamaku masuk sekolah, ibu seolah-olah ingin mendengar semua yang terjadi padaku hari ini. Kami sering melakukan ini, ibu selalu memberikanku ruang untuk bisa bercerita tentang apapun kepadanya sehingga aku selalu merasa didengarkan.
Ya, hari pertamaku masuk sekolah memang diluar dugaanku. Aku pikir hari itu akan menjadi hari dimana kami semua akan benar-benar mentaati peraturan yang ada, tapi ternyata ada beberapa hal yang membuat ekspetasiku tentang hari pertama sekolah selalu baik ternyata tidak sebaik itu.