Setelah selesai makan, aku langsung pergi kekamar tidur untuk tidur siang karena aku sangat lelah hari ini. Aku tidur sangat lelap sampai pukul 5 sore, ibuku yang melihatku masih tertidur akhirnya membangunkanku karena kata ibu tidak boleh tidur sore. "Zahra, ayo bangun nak. Sudah sore mandi dulu sana" kata ibuku sambil membangunkanku. "Iya bu" kataku dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka.
Setelah bangun aku langsung pergi mandi lalu bersiap untuk pergi mengikuti ibu sholat jemaah ke masjid. Kami memang sering sholat maghrib berjamaah sambil menunggu ayah pulang kerja. Kami berangkat ke masjid yang jaraknya tidak jauh dari rumah kami, aku sholat disamping ibuku. Masjid ditempatku selalu ramai saat waktu sholat tiba, inilah yang aku sukai dari tempat tinggalku walaupun sedang sibuk sekalipun mereka tetap menyempatkan waktu untuk bisa sholat berjamaah dimasjid.
Setelah selesai sholat, kami langsung pulang kerumah. Saat sampai dirumah ibu langsung menyiapkan makan malam karena sebentar lagi ayah akan pulang. Aku menunggu makan malam sambil menonton televisi, saat sedang asik menonton aku mendengar suara motor ayahku tiba didepan rumahku. Aku langsung berlari kedepan untuk melihat ayahku, saat ayah melihatku ia langsung berlari kearahku sambil memelukku. Aku sangat senang karena ayah sudah pulang, aku tidak bisa bertemu ayah dipagi hari kecuali hari libur karena setiap hari ayah berangkat kerja sebelum aku bangun. "Sudah,ayo masuk. Kalian seperti tidak pernah bertemu selama bertahun-tahun saja". ajak ibu. "Iya bu" jawabku.
Ayah langsung bergegas untuk bersih-bersih, setelah ayah bersih-bersih kami semua makan malam. Kali ini kami makan ayam goreng dengan sambal terasi yang menjadi andalan ibu. Dan tidak bisa dipungkiri apapun jenis makanannya jika ibu yang membuat maka akan semakin lezat. Kami menikmati makan malam sambil bercerita, aku menceritakan bagaimana hari pertamaku bersekolah. Saat kami selesai makan, abangku menelpon kami. Dia akan segera pulang minggu depan karena libur. Dia menelpon hanya untuk memberitahu hal itu dan yang pasti juga mengejekku, itulah yang serinh dia lakukan. Bahkan terkadang dia hanya menelpon hanya untuk mengatakan bahwa aku ini bukan anak kandung ayah dan ibu.
Setelah selesai telponan dengan abang, kami semua bersantai di teras rumah sambil melihat orang-orang yang lalu lalang di jalan. Ayah menikmati secangkir kopinya, ibu dengan tehnya, dan aku dengan susu dengan ditemani biskuit yang membuat momen santai kami terasa semakin hangat. "Sejauh apapun kamu pergi, pasti kamu akan tetap kembali disini." ucap ayah tiba-tiba. "kenapa ayah bilang begitu? " tanyaku. "tidak ada apa-apa ayah hanya mengingatkanmu walau kamu nanti betah ditempat orang, tempat terbaik untukmu pulang adalah kampung halamau sendiri. Jadi jangam pernah lupakan tempat ini. " nasehat ayah padaku. "tentu saja ayah, aku tidak akan melupakan tempat yang penuh dengan kebahagian ini. Disinilah tempatku aku punya ayah dan ibu yanh sangat luar biasa.. Aku cinta kalian" ucapku sambil memeluk mereka berdua.
Malam itu terasa sangat hangat, aku merasa sangat beruntung berada dikeluarga yang sangat luar biasa. Mereka tidak pernah menuntut apapun dariku, mereka selalu ada kapanpun aku membutuhkan mereka. Jika aku dilahirkan kembali aku selalu berdoa bahwa aku tetap menjadi putri mereka, karena aku sangat menyangi mereka bahkan jika aku mati. Semua yang aku lakukan dalam hidupkh aku lakukan untuk mereka,tidak ada hal lain yang bisa aku berikan selain membuat mereka bangga.