Marsha akhirnya menikmati makan mie pedas sesuai dengan keinginannya ternyata sekretaris Tevan pintar bisa tahu keinginannya.
''Sayang ternyata sekretaris Tevan benar-benar bisa diandalkannya?" ucapnya sambil mengunyah.
''Makan yang pelan-pelan jangan terburu-buru nanti kau tersedak Sayang!" peringat Danish.
''Apa masih ada pria seperti sekretaris Tevan tidak Sayang?" tanyanya lagi tambah memperdulikan dan peringatan Danish.
''Banyak,'' jawab Danish mulai terlihat kesal.
''Tapi hanya sekretaris Tevan yang terbaik menurutku.'' Marsha kembali memasukkan mie masuk ke dalam mulutnya.
''Kau memuji sekretaris Tevan di hadapanku?" ternyata Danish cemburu karena Marsha memuji di hadapannya.
''Kenapa memangnya?" Danish tidak menyangka kalau Marsha tidak peka yang dia katakan.
''Lupakan. Oh ya kenapa kau selalu menyukai yang berbau pedas? Apa tidak masalah perutmu dan baby kita di dalam sana?" tanya Danish lalu mengusap perut Marsha pelan.