Marsha terlelap tidur sampai petang, nenek yang dari tadi sudah menunggu di bawah kedatangan mereka berdua untuk makan malam jadi tertunda.
"Apa mereka masih berlanjut melakukannya?" kekeh nenek sambil geleng-geleng kepala.
Namun pada kenyataannya berbeda Danish sudah lebih dulu bangun daripada Marsha. Pria dewasa itu menatap dalam wajah Marsha begitu nyenyak tidur dalam pelukannya. Sebuah ide terbersit dalam benaknya untuk mengerjai Marsha hingga tangan jahil itu mulai berkelana ke mana-mana. Marsha sedikit terganggu merasa titik lemah pada tubuhnya terasa ngilu.
"Danish,'' ucapnya pelan nyaris tidak terdengar.
''Ayo bangun sayang, sudah petang.'' Namun Marsha tetap tidak mau bangun justru semakin mempererat pelukannya.
"Sebentar lagi," ucapnya pelan.