Hingga suara itu … datang … membuat jantungnya seolah-olah lepas dari tempatnya.
Tok … tok … tok …
Suara gedoran pintu terdengar dengan cepat.
Rachel berhenti berpikir sejenak, ia tidak tahu harus melakukan apa, apakah sekarang adalah giliran rumah ini untuk diselidiki, kali ini dia pasti tidak akan dapat lolos lagi, jika kucing saja memiliki nyawa hingga sembilan, tidak mungkin ia bisa memiliki lebih dari itu, dan ia telah mengunakan nyawa cadangannya berkali-kali.
Rachel mendekat kelubang pintu, ia tidak berani mengeluarkan suara apapun, ia berusaha melangkah sepelan mungkin sekalipun pintu rumah itu terus saja di gedor, ia menatap kearah lubang yang mengarah keluar, untuk melihat siapa yang berdiri disana.
"Rachel …," ucap seseorang dari balik pintu.