Di ruang perawatan di kediaman penyihir keji itu, tampak dipenuhi oleh penyihir dari kubu kiri yang sedang terluka.
Setelah melihat keadaan dari para penyihir kubu kiri, kini Nyonya Teodora beranjak menuju ke kediamannya.
"Lorena, mereka berisik sekali. Telingaku terasa panas karena rengekan mereka itu, aku sungguh muak." bisik Teodora.
"Nyonya, aku pun merasakan hal yang sama denganmu. Tapi bagaimanapun luka mereka karena keinginan mereka untuk membantu kita." Rebecca menyahut obrolan Nyonya bdan temannya.
"Rebecca, kau jangan terlalu polos. Mereka hanya ingin hadiah uang sudah aku janjikan. Jika aku tidak memberikan imbalan yang sesuai, mana mungkin mereka mau bergabung dengan kita," cela Nyonya Teodora.
"Aku setuju denganmu, Nyonya. Aku pun yakin, mereka tergesa-gesa menuju Negeri Wheizt karena mereka merasa yakin untuk menang. Lalu mereka akan mendapatkan hadiah yang kau janjikan itu," timpal Lorena.