Waktu terus berlalu, pagi pun telah tiba. Namun mentari masih belum menampakkan wujudnya.
Keramaian sudah terderngar di kediaman ibunda Marck.
Para penyihir kubu kiri terlihat sudah bersiap untuk menyerang Negeri indah yang di tempat oleh anak tirinya.
Di balik jendela dan balkon Vila, para penyihir kanan tampak menyaksikan pemandangan tersebut.
"Para penyihir, apa kalian sudah siap?"
"Sudah Nyonya,"
"Baiklah, kita berangkat sekarang." Teodora, Lorena dan Rebbeca memimpin pasukan itu.
Keberangkatan mereka sangat di sayangkan oleh kubu kanan.
Para penyihir dariku bukanlah melihat mereka dari balik tirai Villa.
"Sepertinya mereka hanya akan mengantarkan nyawa mereka," ucap Evelyn.