Sepertinya keberuntungan belum menghampiri Nyonya tiduran dan pasukannya untuk penyerangan yang kesekian kalinya mereka belum berhasil menembus ke negeri wes meskipun ia sudah menyiapkan kekuatan yang lebih besar dari kekuatan sebelumnya.
***
Suara erangan kesakitan terdengar menggema di ruangan tersebut, membuat telinga Nyonya Teodora terasa risih.
"Lorena, mereka berisik sekali. Telingaku terasa panas karena rengekan mereka." bisik Teodora.
"Nyonya, aku pun merasakan hal yang sama denganmu. Tapi bagaimanapun luka mereka karena keinginan mereka untuk membantu kita." Rebecca menyahut.
"Rebecca, kau jangan terlalu polos. Mereka hanya ingin hadiah uang sudah aku janjikan. Jika aku tidak memberikan imbalan yang sesuai, mana mungkin mereka mau bergabung dengan kita," cela Nyonya Teodora.