Kunti yang ikut mundur dengan cepat akhirnya terbentur pohon kelapa yang ada di depan rumah pak Mahmud.
Bughh!
Zuki dan yang lainnya melihat sosok kunti yang terbentur pohon kepala hingga dia terduduk dan bersandar di pohon kelapa. Kunti yang terduduk tersenyum kecil walaupun senyum manis tetap wajahnya datar dan pucat.
"Di-dia siapa? Kenapa menyeramkan?" tanya pak Rudy yang saat ini sedikit menggigil melihat sosok yang di depannya.
"Pak, saya takut," bisik anak buah pak Rudy yang saat ini merapat, ke arah pak Rudy.
Mereka tidak peduli dengan tembak menembak karena ada sosok yang menyeramkan dengan di depan mata mereka. Suara tembakkan tidak terdengar lagi, karena mereka fokus melihat sosok yang bersandar di pohon kelapa sambil memegang pinggangnya.
