Mbah Dukun Kimin segera mengambil barang ritualnya, setelah itu dia kembali lagi ke tempat di mana Juragan Sanusi berada. Juragan Sanusi yang melihat Mbah Dukun Kimin kembali dengan barang ritualnya bersiap untuk mendengar siapa anak Kunti, dan di mana keberadaan dari orang tua wanita yang dia bunuh.
"Cepatlah sedikit, aku sudah tidak sabar untuk mengetahui keberadaan mereka, dan apakah anaknya sudah meninggal?" tanya Juragan Sanusi yang tidak sabar untuk mengetahui keberadaan anak dari wanita itu.
"Sabar Juragan, saya juga lagi siap untuk melakukan ritualnya," sahut Mbah Dukun Kimin yang sedikit kesal dengan Juragan Sanusi.
Juragan Sanusi yang mendengar jawaban dari Mbah Dukun Kimin hanya berdecih, dia tidak suka dengan jawaban dari Mbah dukun Kimin.
Mbah Dukun Kimin segera menyalakan dupa dan arang yang ada dalam mangkuk tanah liat, dia segera di bakar kemenyan, di taburi di atas arang tersebut mangkok yang berisi air dan bunga diaduk-aduk dengan jari oleh Mbah Dukun.
