Pria yang mengisap cerutu diam saat mendengar laporan dari anak buah pria itu. Pria itu menatap acuh, dia memandang ke luar jendela, dia tidak peduli karena tidak akan menemukan barang bukti apapun.
"Ikuti mereka, cari tahu sejauh mana mereka mencari bukti itu. Aku mau kau kabari secepatnya. Paham!" pria itu memerintahkan anak buahnya mengikuti Angga dan temannya yang sedang mencari barang bukti.
"Baik." anak buah pria itu pergi setelah mendengar intruksi dari pria yang tengah asyik mengisap cerutu.
Pria itu menghembuskan asap cerutu ke udara. Dia tersenyum karena puas dengan apa yang dia lakukan seminggu lalu. Menghabisi dan merebut kesucian penari jaipong itu membuat hidupnya bahagia. Dendamnya terbalaskan dengan sendirinya. Pria itu mengingat masa lalunya dengan Darsimah.
"Tidak bisakah kau tidak menari Imah? Aku tidak suka kau menari di depan semua orang. Aku sanggup memberikanmu uang, aku bisa Imah, tolong jangan buat kedua orang tuaku makin tidak menyukaimu," pinta pria itu dengan wajah memelas.
Darsimah yang duduk bersama pria itu sambil menyandarkan tubuhnya di dada pria itu tersenyum getir, dia tidak bisa meninggalkan pekerjaanya, bukan karena dia ingin menggoda pria, tapi demi kehidupan maknya. Lagi pula kedua orang tua pria itu tidak menyukainya juga karena dia miskin.
"Kang, bukannya Imah tidak mau, tapi Imah ingin membantu mak, dia sudah tua, jika bukan Imah yang bantu, siapa lagi. Kedua orang tua Kang juga tidak menyukai Imah, karena Imah orang miskin. Jadi, percuma Imah berhenti kerja, jika kedua orang tua Kang tidak merestui hubungan kita," jawab Darsimah dengan suara lirih dan wajah yang sendu.
Kedua anak muda itu saling bertatapan, tidak ada yang berbicara sama sekali. Pria yang di sebelah Darsimah memeluk Darsimah dengan erat, dia tidak tahu harus apa. Esoknya dia ke desa sebelah, dia mendapat kabar jika Darsimah sedang melayani pria lain, dengan emosi dia pergi untuk membuktinya, ternyata apa yang dilihat pria itu tidak seperti kenyataannya. Darsimah yang dipaksa berusaha menolak, tapi pria yang memaksanya memeluknya Darsimah tidak peduli, pria yang menjadi kekasih Darsimah itu percaya dengan omongan orang dengan apa yang dia lihat saat ini. Pria itu pergi dengan emosi yang membuncah dan berjanji untuk membalasnya.
"Aku tidak mau pria memilikimu, jika aku tidak dapat, maka pria lain juga tidak akan dapatkan kamu Darsimah. Dasar sialan, kau mempermainkan cintaku Darsimah." Pria itu mulai mengatur rencana dia mulai mengarang cerita jika cintanya ditolak padahal tidak sama sekali.
Pria yang mengisap cerutu hanya bisa menatap nanar, dia yang merebut Darsimah dari pria lain dan dia juga yang menghabisi wanita itu. Darsimah yang berpacaran dengan anak pak camat akhirnya mengakhiri hubungan karena tidak mendapatkan restu tapi malah masuk ke dalam cinta yang lebih parah dan membuat dia harus meninggal dengan cara yang tragis.
"Kau sudah berkhianat Darsimah, aku tidak menerima pengkhianatan itu. Kau sudah bersama pria itu, kau senang karena mendapatkan juragan itu kan, kau sama saja dengan wanita lain. Kau benar-benar rendah Imah," gumam pria yang mengingat kejadian malam itu.
Pria itu tidak tahu yang sebenarnya, Imah sudah menolak dan menampar pria itu agar melepasnya, tapi pria itu tidak melihat secara keseluruhan. Tragis cinta yang tidak ada kepercayaan yang membuat nyawa melayang.
5 pria masuk ke dalam rumah mewah yang bangunannya dibuat dari kayu jati dan banyak ukiran lebah bergantung. Arsistik bangunan yang mereka datangi. Pembantu membawa mereka untuk bertemu dengan sang empunya rumah.
Tok ... Tok ...
Ceklek!
"Permisi, saya mau mengantarkan tamu anda juragan," ucap pembantu rumah yang sudah sepuh.
Pria yang mengisap cerutu mengangguk pelan, pembantu sepuh itu mempersilakan tamu juragannya masuk. Setelah itu di pergi dan menutup pintu ruangan juragannya. Ke 5 temannya duduk di depan pria yang memandang ke luar jendela dengan tatapan tajam.
"Sudah berapa banyak kau mengisap cerutu itu? Tidak mau kah kau menyambut kami?" tanya sahabat pria itu.
Pria yang tengah mengisap cerutu tersenyum dan berbalik. Terlihat wajah tampan dan gagah, ya, dia pria yang menghabisi wanita pujaannya dengan kejam berbalik menghadap temannya.
"Juragan Benny, kau kelihatan sangat tampan, apa kau tidak datang ke rumah anak camat yang bertunangan, dia juga salah satu mantan penari jaipong itu." Sahabat pria itu menyindir Benny.
Ya, Benny adalah orang yang sudah membuat pembunuhan yang mengerikan itu, dia kekasih Darsimah yang kedua setelah anak pak camat itu. Dia juga yang memisahkan Darsimah dengan pria itu. Dia juga menghasut keluarga pak camat agar tidak menyukai Darsimah. Dan setelah berpisah, dia masuk dan pada akhirnya dia yang menghabisi penari jaipong itu. Cinta Benny tulus tapi kecemburuan dirinya membuat dia emosi dan tentunya restu orang tuanya tidak dia dapatkan. Berjuang mendapatkan restu tapi pada akhirnya dia menyerah karena satu hal yang dia lihat yaitu Darsimah dipeluk juragan lain saat Darsimah manggung, tapi apa yang dia lihat tidak sama dengan kenyataan. Alhasil keduanya harus pisah dengan cara yang tragis.
"Aku dapat info kalau polisi dari kota datang dan mencari bukti di lokasi Ben, apa kau tahu?" tanya sahabat Benny yang bernama Lukman.
"Lukman benar, dia di sana dengan kepala desa, aku yakin dia menemukan sesuatu di sana," kata Budi kepada Benny.
Benny hanya tersenyum mendengarnya, sahabatnya begitu ketakutan jika polisi menemukan bukti itu. Ke 5 sahabatnya memandang ke arah Benny. Mereka kesal karena sahabatnya terlalu takut.
"Kalian jangan takut, aku akan buat mereka tidak mencurigai kita. Kalian tenang saja, aku sudah menaruh bukti palsu di sana, aku tidak sebodoh kalian. Kalian lihat saja, jika dia yang menjadi tersangka," kata Benny dengan wajah penuh kemenangan.
Benny sengaja dekat dan berteman dengan mantan kekasih Darsimah, dia meminta seseorang untuk mengambil salah saru cincin akik milik mantan Darsimah untuk menuduh dirinya yang membunuhnya bukan dirinya. Dan untuk kutukan Darsimah dia tidak percaya, karena dunia tidak akan bisa mengutuknya, Darsimah bukan Tuhan dia tidak bisa dikutuk. Benny terlalu sombong dan terlalu angkuh, selain kejam sifatnya juga jelek. Dia membuat pria lain yang jadi tersangka.
"Ben, kau tahu kan ada wanita juga dalam penyelidikan ini," kata Ariel.
"Wanita ini cantik, kau lihat dulu, siapa tahu kau berminat mendekati polwan," sindir Herry lagi pada Benny.
Sahabat Benny tertawa geli karena menjodohkan Benny dengan teman Angga yang bernama Nena. Nena sangat cantik dia juga sedikit jiplakkan Darsimah, bedanya, rambut pendek bob Nena yang membuat wanita ini kelihatan cubby.
"Dia tidak menyukai polwan, dia takut jika dia ketangkap dalam dekapan polwan," kekeh Bagus sahabat Benny.
Ke 5 sahabatnya menyindir Benny habis-habisan. Mereka tidak peduli sama sekali jika di sindir oleh sahabatnya. Dia hanya memasang wajah datar. Benny penasaran siapa wanita polwan itu. Jika dia cantik maka dia akan mendekatinya, tidak mungkin orang tuanya tidak setuju pikirnya.
"Aku penasaran siapa dia." Perkataan Benny membuat sahabatnya tertawa dan mendukung Benny untuk dekat dengan Nena.