Zuki meringis karena pak ustadz ketinggalan, dia baru sadar pak ustad ketinggalan di rumah sakit. Sedangkan pak ustad yang kembali ke ruangan Angga hanya menghela nafas, dia sebenarnya hanya ke kamar mandi dulu, dia mau ambil wudhu, agar tenang dan tidak ada gangguan, bukan artian yang bagaimana, dia mau ke luar dalam keadaan ingat dengan sang Pencipta.
"Pak, sabar ya, jangan di masukkan ke hati, bapak di sini saja temani kami, pak Zuki mungkin tidak sadar bapak ketinggalan," bujuk Bono yang tahu jika pak ustad di tinggalkan oleh Zuki dan yang lainnya.
"Maafkan kami, kami tidak tahu akan hal itu, kami pikir bapak sudah di sana, maafkan kami ya, jangan tersinggung ya pak," ucap Angga yang berusaha menenangkan pak ustad dan meminta maaf pada pak ustad.
Nena dan bu Ijah hanya bisa menghela nafas, mereka tidak habis pikir pak ustad ketinggalan. Pak ustad tersenyum, dia tidak marah, mungkin mereka lupa, wajar saja mereka lupa jadi tidak masalah pikir mereka lagi.
