Chereads / Pernikahan Itu Indah / Chapter 7 - Pernikahan

Chapter 7 - Pernikahan

Meski semua biaya studi di luar negeri sudah ditanggung di dalam beasiswa yang didapatkan oleh Fahri, tetapi kedua orang tua Fahri tetap mengirimkan sedikit uang sebagai uang saku putra mereka. Kehidupan keluarga miskin itu semakin menyedihkan karena semakin besarnya beban kehidupan mereka. Karena terlalu banyak bekerja membuat ayah Fahri sering sakit-sakitan. Karena itu keadaan keluarga tersebut semakin menderita. Sampai tiba-tiba Bagus Surya Raveena yang merupakan majikan sang ayah menawarkan bantuan nya.

Tawaran itu disambut baik oleh bapak Wijaya. Dia mendapatkan biaya pengobatan dan juga biaya hidup dari Bagus. Tetapi pada akhirnya Wijaya berhutang budi kepada majikannya tersebut. Hutang budi itu menjadi alasan dia harus menerima dan mengabulkan permintaan Bagus Surya Raveena untuk menikahkan putra Wijaya dengan putrinya.

"Bu, ibu tidak perlu merasa khawatir, semua pasti akan baik-baik saja. Aku akan menikah dengan wanita itu," ucap Fahri mencoba menenangkan ibunya. Pemuda tampan itu sudah tidak mampu lagi melihat air mata wanita paruh baya tersebut. Sudah terlalu sering wanita itu meneteskan air matanya. Sang ibu mengangkat wajahnya menatap wajah sang putra. Wanita paruh baya itu tidak mengerti apakah di harus bahagia ataupun bersedih.

"Tapi-" dia tidak mampu melanjutkan kata-katanya.

"Sudahlah Bu, ibu tidak boleh terlalu banyak pikiran. Aku berjanji semuanya akan baik-baik saja. Pernikahan ini mungkin tidak akan menjadi pernikahan yang sempurna. Tetapi anggaplah bahwa istriku nanti adalah ladang dakwah bagi diriku." jawaban itu membuat wanita paruh baya itu terharu. Jawaban yang diberikan oleh putranya begitu tegas dan juga penuh keyakinan. Ibu dan anak saling berpelukan berharap akan ada kebaikan serta hikmah dari setiap peristiwa yang mereka jalani. Berharap agar ridha Tuhan senantiasa menyertai mereka berdua.

***

Pernikahan adalah sebuah momen di mana 2 orang akan disatukan dalam ikatan sakral yang halal. Pernikahan akan mengubah status haram menjadi halal. Pernikahan akan mengubah status sendiri menjadi berdua. Pernikahan juga akan mengubah tanggung jawab dari seorang ayah berpindah pada seorang suami.

Pernikahan bukanlah peristiwa yang mudah. Pernikahan merupakan peristiwa menyatukan dua insan. Menyatukan dua karakter dan dua sikap yang terkadang bertolak belakang. Menyatukan dua kepribadian dalam satu atap yang dekat.

Pernikahan adalah peristiwa sakral yang tidak akan lepas dari ujian dan cobaan. Pernikahan bisa menuntun manusia menjadi lebih dewasa tetapi pernikahan juga bisa membuat seseorang semakin berada dalam penderitaan. Pernikahan bisa melahirkan kebahagiaan tetapi pernikahan juga bisa melahirkan kehancuran. Pernikahan bukanlah sebuah hubungan yang sempurna karena pasangan hadir untuk menutupi kekurangan pasangannya. Para istri adalah pakaian bagi suaminya dan suami adalah pakaian bagi istrinya.

Tetapi bagaimanakah pernikahan yang akan dijalani oleh Fahri dan juga Zoya. Pernikahan mereka bahkan tanpa saling mengenal satu sama lain. Fahri tidak pernah melihat wajah calon istrinya. Meski dia sudah mendapatkan sebuah foto dari ibunya tetapi pemuda tampan itu enggan untuk memperhatikan gambar tersebut. Begitu juga dengan Zoya, dia bahkan menolak saat Florida ingin memberikan foto Fahri kepada dirinya.

Namun, beberapa saat lagi pernikahan itu akan segera berlangsung.

Dengan pakaian sederhana tetapi begitu elegan di tubuh Fahri yang gagah dan juga didukung oleh wajahnya yang tampan. Pemuda itu sedang duduk di sebuah kursi yang sudah di sediakan sebagai kursi dari calon mempelai pria. Pria itu hanya duduk menatap orang-orang yang ada di hadapannya mencoba menguasai dirinya. Meski dia tidak menginginkan pernikahan tersebut tetapi jauh di dalam lubuk hatinya dia ingin mengetahui wajah calon istrinya. Pemuda tampan itu masih berharap bahwa pernikahan itu akan memberikan kebahagiaan baik untuknya maupun untuk istrinya nanti. Dia menunggu seraya terus melantunkan dzikir di dalam hatinya.

Proses pernikahan akan segera dilaksanakan. Ijab kabul akan segera di lantunkan. Seorang wanita cantik sedang duduk di tempat yang berbeda. Mengenakan pakaian pernikahan yang begitu mewah dan juga bertabur keindahan. Florida adalah wanita yang telah menyiapkan semua pernikahan tersebut. Dia dan Alex bekerja sama tiada henti demi menyiapkan pernikahan yang sempurna untuk satu-satunya atasan mereka yang tertinggal.

Zoya tidak bisa menyembunyikan rasa sedihnya karena pernikahan ini bukanlah keinginannya. Beberapa tetes air mata mulai lolos dari kedua matanya. Kesedihannya terpancar begitu jelas meski dia mengenakan pakaian indah bagai seorang putri dari negeri dongeng tapi suasana hatinya berbeda dengan penampilannya saat ini. Sementara Florida duduk di sebelahnya.

Zoya adalah seorang gadis yang tidak memiliki sanak saudara. Dia juga tidak tahu di mana ibunya berada ketika dia bertanya kepada sang ayah, pria itu hanya mengatakan bahwa ibunya sudah tiada. Namun kronologis ceritanya wanita itu tidak pernah tahu. Dan saat ini ayahnya juga telah meninggal dunia, satu-satunya keluarga yang dia miliki telah meninggalkan dirinya. Tinggallah putri tunggal itu sendirian dengan bergelimang harta kekayaan di sekitarnya tetapi dia ada kebahagiaan yang bisa dirasakan nya. Apalagi saat ini pernikahan yang tidak dia inginkan harus terlaksana. Semua itu dilakukan Zoya bukan karena pesan terakhir yang disampaikan oleh ayahnya melainkan karena pesan yang disampaikan oleh kekasihnya.

Zoya sudah berusaha membujuk Bernard agar pria itu mau menerima dirinya dan membiarkan dirinya membatalkan pernikahan yang otomatis akan meninggalkan semua harta kekayaan milik ayahnya. Tetapi Bernard juga keras kepala, dia tidak mengizinkan Zoya untuk meninggalkan pernikahan tersebut. Bahkan pria itu mengancam bahwa dia akan memutuskan hubungan dengan Zoya jika wanita itu mengambil keputusan untuk menolak pernikahan yang ditetapkan oleh ayahnya.

Dalam keadaan yang sulit Zoya tidak memiliki pilihan lain selain menerima pernikahan tersebut dengan berat hati. Wanita itu hanya bisa terdiam dan membiarkan dirinya menikah dengan pria yang tidak dikenal sama sekali. Dia bahkan tidak memiliki minat untuk melihat dan melirik pria yang kini ada dihadapannya. Pria yang akan menjadi suaminya dalam beberapa saat ke depan.

Pernikahan itu telah dimulai, ikrar sakral juga sudah disampaikan dengan lantang. Fahri bahkan menyumbangkan surat ar rohman sebagai hadiah untuk pernikahan tersebut. Pernikahan yang tidak sempurna telah dihiasi dengan moment mengharukan. Beberapa orang bahkan meneteskan air mata mendengar lantunan ayat suci yang disampaikan oleh Fahri. Suara pemuda tampan itu sangat merdu. Tidak ada yang mengetahui bahwa bukan hanya wajahnya yang tampan tetapi juga suaranya begitu menyentuh perasaan.

Zoya yang tadinya juga mengabaikan semua yang dilakukan oleh Fahri tiba-tiba angin segar masuk ke dalam hatinya. Lantunan suara Fahri juga telah menyentuh hati dan perasaan Zoya. Wanita itu terus berusaha mengabaikan perasaannya tersebut tetapi tetap saja hatinya yang terdalam sangat menikmati suara merdu suaminya. Seperti gurun pasir yang terseram air hujan.