"Terima kasih karena kau telah peduli soal itu, Mr Werbour," ucap Freislor sembari tersenyum ramah ke arahnya. Remaja itu menyeringai ke arah Mr Werbour. Mereka saling melempar senyuman.
"Apa yang akan kau lakukan setelah ini, Freis?" tanya Mr Werbour. Freislor menundukkan kepala. Ia kembali tersenyum dan berkata dengan pelan, "Tentu saja aku akan membesarkan adikku sendirian, Mr Werbour. Aku terbiasa melakukan apapun sendirian. Jadi, Anda tidak perlu khawatir. Aku bisa mendidiknya." Freislor tersenyum lebar di hadapannya. Mr Werbour mengembangkan senyuman, ia menggenggam kedua tangan Freislor.
"Dengar, Nak. Apapun itu. Jika kamu ingin berbicara padaku, maka aku akan selalu ada untukmu. Jadi, jangan menyimpan masalahmu sendirian, ya." Mr Werbour menyarankan Freislor dengan wajah cemas.