'Tuan Mo bahkan menyentuh tangan gadis itu!!!'
'Perlu diketahui, jangankan kontak fisik dengan lawan jenis, Tuan Mo bahkan tidak akan repot-repot untuk meliriknya!!'
'Dan hari ini, dia benar-benar memegang tangan Nona Xu.' Layaknya seorang ibu, Pei Chuan merasa sangat gembira hingga ingin menangis.
Mo Shenbai melepaskan tangannya dalam diam, kemudian membawa mie itu ke ruang makan. Dari sudut matanya, dia melihat mie putih tipis dengan taburan bawang hijau di dalam mangkuk yang mengeluarkan aroma samar.
"Lain kali, jika kamu ingin makan malam, kamu bisa meminta pelayan untuk membuatnya." Ujarnya dengan suara rendah seraya meletakkan mangkuk tersebut.
"Tidak perlu repot-repot, aku bisa membuatnya sendiri." Xu Youyou berjalan mengikutinya di belakang, menutup bibir bawahnya kemudian berkata "Terima kasih."
Mo Shenbai berdiri diam di depan meja makan seraya menatapnya tenang.
Xu Youyou, "..."
Suasana menjadi agak canggung dan aneh dalam sekejap. Xu Youyou pun mau tak mau memecah keheningan yang terjadi, "Tuan Mo, kamu pulang selarut ini, apa kamu sudah makan? Mau makan mie?"
Pei Chuan sudah akan menolak atas nama Mo Shenbai, 'Tuan Mo tidak pernah makan setelah jam delapan malam.'
Namun, Mo Shenbai menggerakkan bibirnya, "Oke."
Pei Chuan, "....."
Xu Youyou, "....."
'Aku hanya berbasa-basi.'
Untungnya, dia merebus lebih banyak mie tadi, dan masih ada sisa kaldu ayam, jadi dia tidak perlu repot untuk menyiapkan semangkuk lagi.
Ketika Xu Youyou muncul dengan semangkuk mie, Pei Chuan sudah pergi. Sedangkan Mo Shenbai, sudah duduk di meja makan sambil memakan mie-nya perlahan.
Saat dia membantu Xu Youyou membawakan mangkuknya tadi, dia bisa mencium aroma samar dari mie itu dia menebak bahwa rasanya pasti enak. Begitu dia mencicipinya, Mo Shenbai mendapati bahwa rasanya bahkan jauh lebih enak dari yang dia bayangkan.
Xu Youyou mengambil duduk paling jauh dengan Mo Shenbai, dia memakan mie-nya dalam diam dengan kepala menunduk.
Setelah meletakkan sumpitnya dan menyeka sudut bibirnya menggunakan tisu, Mo Shenbai mengangkat suara, "Zhiyun sudah sadar."
Xu Youyou yang tengah menunduk sambil memakan mie dalam diam sontak mendongak, menatapnya dengan binar bahagia, "Syukurlah."
Diam-diam dia menghela napas lega seraya membatin, 'Dia pasti kembali karena Nona Muda Mo. Untungnya, Nona Muda Mo baik-baik saja. Kalau tidak, dia pasti akan membawaku ke kantor polisi atas tuduhan penipuan.'
Tatapan Mo Shenbai tertuju pada kakinya, "Apa kakimu baik-baik saja?"
Saat pergelangan kakinya terkilir di hari pernikahan kemarin, sebenarnya Mo Shenbai juga melihatnya, tapi dia tidak peduli karena memang tidak pernah tertarik untuk berhubungan dengan lawan jenis.
Dan hari ini, dia menanyakan hal ini murni karena Zhiyun telah sadar, sehingga membuat suasana hatinya baik.
Xu Youyou menggeleng, "Tidak apa-apa."
Mo Shenbai mengangguk seraya bergumam pelan, sebelum kemudian berdiri dan berbalik menuju lantai dua.
Sesaat setelah kepergian pria itu, tekanan yang ada di kepala Xu Youyou langsung hilang, dia menarik napas panjang dengan lega.
Belum juga beberapa detik, suara dingin pria itu kembali terdengar di tengah keheningan ruangan, "Xu Youyou?"
"Ah?" Xu Youyou berdiri dengan kaget, hampir saja dia menjatuhkan mangkuk. Dia menoleh dan kembali menatap pria yang sedang berdiri di puncak tangga itu. Dia begitu gugup hingga tidak berani bernapas.
'Tolong! Dia tidak akan bertanya lagi kenapa aku bisa tahu tentang Nona Muda Mo, kan?'
Mo Shenbai bisa menangkap sorot kepanikan di mata gadis itu, dia menggerakkan jakunnya lalu memutuskan untuk menelan kembali pertanyaannya. Kemudian berkata, "Mie-nya sangat enak. Terima kasih."
Jika Xu Youyou tidak ingin mengatakannya, maka dia juga tidak akan bertanya. Gadis kecil itu terlihat sangat takut pada dirinya.
Tidak peduli bagaimana Xu Youyou bisa tahu dan bagaimana caranya dia bisa menyembuhkan adiknya, yang penting Zhiyun sudah bangun. Sisanya tidak penting.
Hatinya yang tegang langsung tenang seketika, Xu Youyou mengulas senyum lembut seraya menjawab dengan suara manis, "Sama-sama, Tuan Mo."
'Bagaimanapun juga, aku memakai dapurmu. Bahan-bahannya juga punyamu.'
.....
Di malam berikutnya
Xu Youyou baru saja keluar dari kelas saat tubuhnya tiba-tiba dipeluk hangat oleh seseorang.
"Youyou sayang, kejutan!"