Chereads / Sister Prostitution for Your Money (21+) / Chapter 22 - Dua Orang Asing

Chapter 22 - Dua Orang Asing

"Sejujurnya aku sudah memiliki keluarga lain di sini, ku harap kau bisa mengerti, Kaori-chan," jawab Haru. Jawaban ayahnya membuat Kaori mengernyitkan kening, ia tidak terlalu mengerti dengan apa yang Haru katakan.

Haru yang tengah menyetir, melihat ke arah spion tengah mobilnya. Kebetulan Kaori dan Misaki memang duduk di kursi penumpang belakang. Ia dapat melihat jelas raut wajah kebingungan Kaori. Tanpa ditanya, ia menjelaskan jika dirinya sudah memiliki keluarga baru yang selalu menemaninya selama tinggal di Tokyo ini. Ia sudah menikah dengan wanita lain yang memiliki anak laki-laki seumuran Kaori. Terlebih wanita itu selalu membantu Haru ketika memulai kehidupan di kota ini. Hal tersebutlah yang membuat Haru memutuskan untuk tetap tinggal di Tokyo dan meninggalkan keluarga kecilnya di kampung.

Kaori yang tak tahu apapun tentang kehidupan ayahnya sangat terkejut ketika Haru menceritakan hal itu. Ia tidak menyangka jika sang ayah sudah memiliki keluarga lain.

"Apakah itu alasan Otou-san meninggalkan aku dan Okaa-san?" tanya Kaori. Haru terdiam, tak berani menjawab pertanyaan yang diajukan anaknya.

"Otou-san, jawab!" pinta Kaori. Misaki yang mendengar kakaknya berbicara dengan nada tinggi segera memegang tangannya. Kaori menoleh ke arah adiknya yang kini menatapnya juga. Misaki menggelengkan kepala, ia berharap Kaori tak lagi berbicara dengan Haru seperti tadi, ia hanya tak ingin terjadi pertengkaran. Kaori pun kembali mengalihkan pandangannya ke arah lain, ia mengerti dengan permintaan Misaki walaupun adiknya itu tidak berbicara.

"Aku akan menceritakannya setelah pulang nanti."

Tiba-tiba saja Haru berkata seperti itu, namun Kaori enggan memberikan balasan, ia hanya diam saja. Tak ada lagi hal yang mereka bicarakan, mereka sama-sama terdiam selama perjalanan menuju ke rumah Haru.

Tiga puluh menit berlalu, akhirnya ia tiba di rumahnya yang cukup besar. Ia memarkirkan kendaraannya di sebuah garasi tanpa pagar. Kemudian setelah itu mengajak Kaori dan Misaki untuk keluar dari dalam mobil. Kaori dan Misaki sama-sama tertegun melihat bangunan berlantai dua di depan mata mereka. Tak menyangka jika sang ayah bisa memiliki rumah sebagus dan sebesar itu.

Haru mengajak mereka untuk masuk, ia membuka pintu lalu berucap dengan nada yang sedikit lebih tinggi. "Tadaima!" katanya. Tadaima adalah salam yang diucapkan orang Jepang ketika tiba di rumah.

"Okaeri!"

Terdengar suara seorang wanita dari arah dalam rumah ini. Okaeri merupakan balasan untuk tadaima tadi yang artinya selamat datang kembali.

Kaori dan Misaki yang mendengar suara itu pun saling pandang. Misaki merasa heran dengan adanya suara seorang wanita di rumah ayahnya. Sementara Kaori sangat yakin jika suara itu milik wanita yang kini menjadi istri Haru. Tidak lama kemudian, muncullah seorang wanita yang begitu cantik dengan rambut panjang yang terurai.

"Ini adalah istriku, Hasegawa Seika," ucap Haru kepada Kaori dan Misaki, ia memperkenalkan istrinya yang bernama Hasegawa Seika itu.

"Mereka berdua adalah anak dari saudaraku yang tinggal di Fukushima, Kaori dan Misaki," jelas Haru memperkenalkan Kaori dan Misaki kepada Seika.

Tentu saja Kaori dan Misaki terkejut saat mendengar sang ayah berbicara jika mereka adalah anak dari saudara, bukan anaknya sendiri. Namun seperti apa yang Haru pinta di mobil tadi, mereka dilarang berbicara terlalu banyak yang artinya tidak boleh menceritakan tentang siapa mereka dan bagaimana masa lalu Haru. Mau tidak mau Kaori dan Misaki harus menurutinya.

Mereka berdua melakukan ojigi atau membungkukkan sedikit badan sebagai tanda salam untuk Seika, tentu saja wanita itu juga membalasnya. Kemudian ia mempersilakan Kaori dan Misaki untuk masuk ke dalam rumah. Kebetulan ia baru saja selesai memasak makanan untuk makan malam.

Ketika mereka tiba di ruang makan, terlihat seorang anak lelaki berumur 12 tahun tengah terduduk di sana. Haru dan Seika memperkenalkan anak itu kepada Kaori dan juga Misaki. Dia bernama Hasegawa Keiichi atau biasa dipanggil Kei oleh Seika.

Tentu saja Kei merasa keheranan dengan kedatangan dua orang anak perempuan ke rumahnya. Ia menanyakan segala hal kepada Seika, namun sang ibu tak bisa menjawab dan meminta Haru untuk menjelaskannya kepada anak lelaki mereka.

"Mereka berdua adalah anak dari saudara Papa yang tinggal di Fukushima. Orang tuanya telah meninggal dunia. Mereka datang kemari hanya berdua saja dan hanya Papa keluarga mereka satu-satunya," jelas Haru tanpa melihat ke arah anaknya. Ia sibuk melonggarkan dasi yang ia pakai sedari tadi. Tentu saja segala ucapannya adalah kebohongan. Kaori sangat tahu jika ayahnya itu membicarakan hal yang sebenarnya tidak terjadi. Tentu saja ia terkejut, namun tak bisa menyangkalnya karena Haru meminta dia untuk tidak banyak berbicara.

"Jadi kalian dari Fukushima hingga kemari hanya berdua saja?" tanya Seika yang juga terkejut mendengar apa yang Haru katakan tadi. Kaori dan Misaki saling pandang, kemudian Kaori menatap sang ayah, ia bingung harus menjawab apa karena memang Haru tidak membicarakan akan hal ini.

"Ya. Tidak ada yang bisa mengantar mereka. Bukan begitu, Kaori-chan?" Haru menatap sang ayah, ia berharap Kaori mau menganggukkan kepalanya agar apa yang ia ucapkan tadi dipercayai oleh Seika dan Kei.

Kaori melihat tatapan yang Haru berikan, tak lama ia menganggukkan kepala, menandakan jika apa yang Haru katakan itu benar. Walau terpaksa, ia harus tetap melakukannya agar sang ayah tidak marah.

"Onee-chan, kenapa kau dan Otou-san berbohong?"

Tiba-tiba saja Misaki yang masih tak mengerti dengan situasi yang terjadi bertanya seperti itu. Tentu saja membuat Kaori dan Haru terkejut mendengarnya. Begitupun dengan Seika dan Kei, mereka berdua nampak mengerutkan kening.

"Maksudmu apa bertanya seperti itu? Apakah mereka berdua berbohong?" tanya Seika kepada Misaki. Anak itu hanya diam saja, ia nampak menundukkan kepala namun tatapannya terus mengarah kepada Seika.

"Maafkan adikku, dia hanya asal berbicara, tak mengerti dengan apa yang kami bicarakan," ujar Kaori, ia berusaha membuat Seika mengerti jika adiknya hanya asal berbicara.

Haru ingin ikut menambahkan apa yang Kaori katakan, namun baru saja ia membuka mulut, tiba-tiba Kei bertanya, "Lalu kenapa dia berkata jika Papaku adalah Otou-san nya?"

Pertanyaan Kei membuat Kaori dan Haru kembali terkejut. Dengan segera Haru menjawab, "Mungkin saja ia teringat dengan Otou-san nya yang telah pergi, wajahnya memang mirip denganku. Bukankah begitu, Misaki-chan?"

Haru menatap ke arah Misaki. Anak itu membalas tatapan ayahnya, namun ia masih tidak mengerti dengan alasan Haru membohongi kedua orang asing yang ada di sana. Lalu pandangannya beralih kepada Kaori yang sedari tadi terus menatap ke arah Misaki. Kaori sedikit menganggukkan kepala, berharap adiknya itu mengerti jika ia harus mengiyakan apa yang Haru katakan. Tetapi Misaki hanya diam saja, ia terlihat kebingungan. Kaori terpaksa kembali berbicara dan membenarkan perkataan Haru tadi.

***

Bersambung...

[ CERITA INI HANYA FIKSI BELAKA. JIKA ADA KESAMAAN TOKOH, TEMPAT, KEJADIAN ATAU CERITA, ITU ADALAH KEBETULAN SEMATA DAN TIDAK ADA UNSUR KESENGAJAAN ]

Please, jangan lupa collect & comment. Karena collect & comment anda semua berarti untuk saya.