Sorenda melirik Diego dari belakang tempat duduknya. Dia menarik napas dan menghela. Dia mengerti betul kenapa Diego tampak tak bersemangat. Semakin dekat kerumah, maka, waktu kebersamaan dengan putrinya akan semakin menipis.
Maria, akan menikah. Tentu, membuatnya susah untuk melepaskan. Walau, pernikahan ini juga yang sangat diharapkannya. Tapi, melepaskan putrinya bukanlah hal yang mudah.
Sorenda melirik Maria yang tampak sibuk dengan nootbook tanpa memperdulikan keadaan.
"Maria,"
Maria, menoleh menatap Sorenda.
"Menjelang pernikahan mu kau harus banyak istirahat. Semau pekerjaan akan di handle oleh, Laurent. Jadi, kau bersantailah."ucap Sorenda.
Maria hanya diam tak menjawab.
"Ibu tak akan sabar melihat mu mengenakan baju pengantin." Tambah Sorenda girang.