"Aaaaa," teriak Chalondra.
Kenric, menarik diri.
"Tttttuan," Chalondra menunduk.
"Maa..af tuan,"
Kenric, mencari saklar dan menghidupkan lampu dapur.
"Apa yang kau kerjakan dalam gelap."
"Tidak ada tuan, aku hanya..,"
"Oh. Adakah yang bisa ku bantu tuan?" Tanya Chalondra mengalihkan.
Kenric, memeriksa sekitar memastikan apa yang dikerjakan pelayan pribadi Maria larut malam seperti ini didapur yang gelap.
Namun, tak ada hal aneh yang didapatinya. Dia melirik Chalondra, "nona mu sudah tidur?"
"Sudah tuan,"
"Baiklah. Kau bisa kembali kekamar mu,"
"Baik tuan,"
Chalondra, menunduk dan melangkah melewati Kenric.
Kenric, mengambil gelas, menuangkan air mineral hangat dan meminumnya sekali tenggakan. Ujung mata elangnya bekerja. Dia melirik kebawah tepat diaman Chalondra berjongkok. Dibawah tungku besar yang terbuat dari tanah terselip botol kecil yang tergeletak.
Dia menghentikan tegukannya. Menlirik tajam, menunduk dan mengambil butiran-butiran itu.