Chalondra membawa Brenda masuk ke kamar sambil tetap menuntun bahunya. Hal ini, tentu membuat dua pelayan yang lain langsung menghentikan obrolan mereka dan mendekati mereka.
"Brenda, kau tak apa?" Tanya pelayan lain.
Chalondra mengangguk pelan pada bibi pelayan memberi isyarat bahwa Brenda baik-baik saja. Sebenarnya, tak hanya Brenda yang mengkhawatirkan keberadaan Sorenda, Diego, Bruno, Kenric dan Maria. Semua, pelayan juga merasa khawatir.
"Bibi. Tenangkan pikiran mu." Ucap Chalondra sambil mengusap bahu Brenda dan mengantarnya duduk disofa tempat tidur.
Berenda diam dalam pikirnya sambil menitihkan air mata.
"Biar ku ambilkan air hangat untuk mu," tawar bibi pelayan tadi.
Kedua pelayan keluar dari kamar. Chalondra melirik kearah pintu yang masih terbuka. Dia melangkah dan berjalan kearah pintu untuk menutupnya.