Maria menatap tajam pada lelaki yang berada dihadapannya. Setelah itu dia kembali membuang pandangannya.
"Oh. Maaf Bruno. Aku sama sekali tidak tahu kalau tujuan mu menghabiskan musim dingin dirumah ini. Jadi, aku membawa mereka semua untuk ikut berlibur bersama kami."
"Tentu. Tidak masalah. Ini adalah rumah kita. Jadi, tak perlu ada yang dikompromikan."jawab Bruno.
"Namun, tampaknya kita akan tetap harus membangun tenda," bisik Bruno.
Tawa bergeming diantara ketiga orang tua ini.
Dream House merupakan rumah kayu yang dibangun ketika Bruno dan Diego masih muda dulu. Mereka berusaha mewujudkan mimpi istri mereka untuk membangun rumah impian yang akan digunakan untuk peristirahatan jika mereka berlibur bersama.
Shone melirik melihat Kenric. Mereka saling tersenyum dan menunduk.
"Ayolah. Kalian pasti lelah setelah melakukan perjalanan panjang." Ucap Bruno sambil mengajak mereka masuk kedalam rumah.
"Pelayan-pelayan itu juga pasti kelelahan," timpal Bruno.