Shone mendekatinya. Sembari Chalondra mundur dari tempatnya berdiri hingga dia tertahan dan tak bisa lagi bergerak karena tubuhnya sudah menempel pada meja tatanan piring atau gelas bersih sebelum disusun diatas lemari ganting.
Kepala Chalondra makin tertunduk dan jantungnya berdebar tak karuan. 'Apa yang akan dilakukan tuan muda Shone,' batinnya. Dia semakin tak berani menatapan dan menegakkan tubunhnya. Matanya semakin membesar saat melihat kaki Shone yang sudah berada tetapn didepan kakinya. Yang artinya, jika mereka berhadapan, itu pasti dengan jarak yang sangat dekat.
'Oh.oh. Tidak.tidak' pikirnya.
Dari lirikan ujung mata kanan dia bisa melihat Shone mengangkat tangan. Kali ini, dia benar-benar menutup matanya. Pikirannya sudah menjalar kemana-mana. Jika bisa lari dia akan memilih untuk lari menjauh. Tapi, saat ini kakinya terasa beku mematung.