Dom tampak terengah sambil berdecak kesal.
"Sial!" Ucapnya sambil menatap tajam kearah hutan. Dia sudah berlari mengejar pria berhody dari rumah susun sampai kedalam hutan. Matanya mengedarkan pandanagan. Sauasana lenggang dengan angin malam yang menerpa.
Uap dari mulut Dom terlihat lebih sering karean dia saat ini sedang terengah sambil memperhatikan sekitar. Orang yang dikejar masuk dan menghilang begitu saja kedalam sana.
Jarak pandang terbatas karena hutan ini begitu rimbun dan gelap. Dom, memilih balik dan berjalan penuh wasapa. Sampai dia kejalan bebebatu dan kembali kearah rumah susun. Namun, pangkahnya terhenti dan dia meboleh kebelakang. Dom memicingkan mata seolah mencari dan memastikan sesuatu. Lalu, dia kembali jalan menuju mobil.
Saat ini Dom sudah berada didalam mobil dan dia membuka topi mengguyar rambutnya yang tidak basah. Raut wajah kedal masih terukiri diwajahnya.
Dia mnegusap telepon yang baru diambil dari saku jacket. Lalu, menelepon seseorang.
"Halo."