Hubungan Maria dan Kenric semakin hari semakin membaik. Mereka lebih sering terlihat mengobrol dan berdiskusi satu sama lain mengenai apapun itu terkecuali, perusahaan.
Maria tampak membuka mantel dingin dan menyangkutnya digantungan khusus. Lalu, dia berjalan menuju jendela menyingkap hordeng putih yang menutupi. Dia berdiri sambil menyilangkan tangannya menatap sudut kota A dari jendela kamar hotel.
Sesaat pikirannya mengingat tentang bunyi tembakan dan darah kental yang muncrat nyaris saja hampir mengenai dirinya. Masih teringat jelas dietelinganya nada lirih orang itu saat menceritakan tentang keadaan anaknya hingga memaksanya untuk membuat kecurangan.
Kenric, teriluhat baru masuk kedalam kamar sambil mematikan telepon. Dia masuk kedalam menuju kamar. Untuk saat ini mereka masih menginap dikamar hotel sebab kediaman mereka masih dalam tahap pengisian dan pembenahan interior yang disesuaikan dengan keinginan, Maria.