Kenric mengigit tipis bibir bawahnya sambil menatap istri yang masih belum puas menggodanya.
"Tentu saja. Aku tidak akan membiarkan kau keluar begitu saja," ucap Kenric nakal.
Maria menurunkan lengkungan bibir menaikkan alis dan kedua bahunya. Lalu, Kenric tersenyum sinis melihat ekspresi Maria padanya.
Kenric, menoleh memanjangkan leher dan mengedarkan pandangannya.
"Apalagi yang kau rencanakan?" Tanya Maria.
"Menurutmu?"
"Hmm, sabarlah." Jawab Maria santai
"Sebentar lagi juga akan selesai." Timpalnya sambil melihat mobil kerok salju yang sudah mulai membuka jalan.
"Bagaimana aku bisa sabar jika istriku terus menggodaku seperti itu." Ujar Kenric.
"Cih," tawa ejek Maria.
"Kau. Terlalu cepat tergoda." Timpal Maria.
"Jelas, jika itu kau." Jawab Kenric.
Maria, teesenyum dan sedikit menggeleng sambil melirik Kenric.
"Kita menginap dirumah orang tua mu?" Tanya Kenric.
"Hmm, tidak."jawab Maria.
Kenric, mengerutkan kening. "Kenapa?"