Kenric menyadari hati Maria yang masih kaku dan mati dengan masa lalu. Cemburu, sudah pasti. Tapi, akankah dia mendapati kemenangan dari itu? Tentu, tidak. Yang dia lakukan saat ini adalah mencoba bersabar dan melapangkan hatinya sampai Maria bisa menghapus cintanya dimasa lalu dan menerimanya disaat ini sampai seumur hidup.
Maria membalas dengan senyum yang tertahan. Airmata yang terbendung jatuh dari ujung mata Maria. Kenric, segera menyeka dengan lembut air mata yang membasahi.
Bila kau menghadapi maraknya api lawanlaj dengan semburan air. Jika kau menghadapi batu jadilah desiran ombak yang terus menghantam untuk mengikisnya. Dan itu, tidak bisa dalam waktu yang sebentar. Tapi, yakinlah ombak selalu berhasil mengikis batu sekeras dan sebesar apapun bati tersebut.