Setelah menyisiri hutan mereka masuk kedalam kebun kelapa yang sangat luas. Tempat ini memang terkenal dengan pemandanagan kebun kelapa dengan rasa air kelapa yang sangat segar dan manis. Kebun kelapanya sama terlihat seperti kebun kelapa yang berada didekat hotel seberang tempat Kenric dan Maria menginap. Mata huzle membukatkan pandnagannya, dia mendongak dan berputar melihat keatas. Susunan pohon kelapa sejauh jarak mata memandang.
Kenric, memperhatikan Maria yang terlihat takjub. Pasir dibawahnya pun seolah sudah dipel berungkali hingga rata dan tak ada sampah sebiji pun. Jiwk dipikir-pikir perjalanan mereka pasti sangat jauh.
Melihat kebun kelapa yang luas ini saja rasanya sudah lelah untuk berjalan. Tapi, Maria dan Kenric lagi-lagi bukanlah bilioner yang manja dengan keadaan. Mereka juga seorang yang suka berolah raga. Jadi, tak masalah bila harus berjalan. Apalagi, sambil menikmati keindah alam.
"Kelapa-kelapa ini dibawa kemana?" Tanya Maria.