Maria, merebahkan tubuh dan memberi kode pada Kenric dengan lirikkan matanya. Kenric yang mamahami langsung ikut merebahkan tubuh. Tak ada lagi guling pembatas diantara mereka. Maria, memeluk hangat dan mengelus lembut dada Kenric membuai lelaki itu agar dia tertidur. Namun, Kenric masih saja terjaga dari tidur. Matanya sulit untuk dipejamkan. Sebab, dia tak ingin ketika tersadar esok pagi Maria sudah berubah dan tak lagi menganggapnya.
Meski, rasanya malam Maria melakukannya penuh dengan kesadaran, rasa khawatir itu tetap ada dipikiran Kenric. Maria, mengangkat kepala melihat Kenric yang masih membuka mata sambil memikirkan sesuatu.
"Apa yang kau pikirkan?"
Kenric melirik menatap Maria. "Kau," jawab Kenric.
Maria menahan kedua tangan diatas dada Kenric menegakkan tubuhnya agar lebih leluasa melihat suaminya itu.
"Maria, apakah aku boleh menanyakan satu hal?"
Maria menatap dan mengangguk.
"Apa ini artinya aku memiliki hak atas hidupmu?"
