Maria meneguk wine dari bibir gelas panjang langsing. Lalu, dia mengusap bibirnya dengan serbet yang sudah disediakan. Kenric, melempar senyum padanya. Sementara, hujan masih menderai dengan selingan gemuruh. Suara hujan yang menghantam permukaan laut juga terdengat dari kamar ini. Kamar memang didesain kedap suara dari dalam tapi akan terdengar suara dari luar.
Kenric, ingin memanjakan telinga para tamu dengan panorama suara alam seperti, hujan, kicauan burung suara ombak atau bahkan angin. Kenric, menaikkan gelas mengajak Maria untuk bersulang dan Maria menyambutnya dengan baik.
Spontan Kenric memjamkan mata dan menekannya. Telinga terasa berdengung dengan hujaman sakit kepala yang dahsyat. Gelas wine yang digenggam terlepas begitu saja. Melihat hal itu Maria langsung berlari kearahnya.
"Kenric," panggil Maria sambil memegang wajah Kenric yang masih duduk.
Dia menempelkan wajah Kenric kedepan pinggulnya.
"Aggh," Kenric mengerang.
