Sigendut mengambil gelas kayu dan meneguk air herbal itu sambil melirik teman-temannya. Meski, rasanya tidak terlalu pahit, tapi, tetap saja membuatnya merasa berat untuk menghabiskan aktena ini adalah minuman yang tergolong sebagai obat. Obat, tetap saja obat meski rasanya tak terlalu pahi. Tetap saja menyiksa. Pikir sgendut.
"Pintar sekali," ucap pelayan saat gendut sudah meneguknya sampai tetes terakhir.
Pelayan langsung mengambil gelas dan kembali meletakkannya dinampan.
"Sekarang kau bisa beristirahat. Nanti, setelah makan malam kau harus meminumnya lagi."
"Hah. Lagi??"
"Hm," angguk pelayan.
Nina beranjak dari tempat tidur dan berdiri bersama temannya tadi.
"Kalau begitu permisi." Ucap pelayan membungkuk.
"Kalian tetaplah dikamar dan jangan kemana-mana. Diluar masih hujan deras." Tambah pelayan.
"Siap kak." Ucap anak-anak serentak.
"Jika ada yang kalian butuhkan tinggal katakan padaku. Karena kami akan selalu siap didepan kamar kalian." Ucap Nina.
