"Terimakasih," ucap Kenric sambil bersandar dibahu Maria.
Tangan mereka saling menggenggam satu sama lain dan Kenric tampak bersandar dibahu kiri Maria. Maria, mengizinkan hal itu dengan kesadaran penuh. Dia menoleh melihat kearah balkon dan hamparan laut lepas. Rintik hujan masih dengan awetnya menderai lautan. Tanpa, mereka sadari. Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Itu artinya, mereka sudah melewati jam makan malam.
Maria, melirik Kenric dengan ekor matanya. Kemudian, melihat genggaman tangan mereka. Kenric, sudah mengendurkan genggamannya. Maria, bergerak perlahan, namun, Kenric mengenggam tangannya lagi.
"Kalau kau sudah merasa baikkan. Bangunlah."
Kenric sedikit menggelengkan kepala. Mariapun dapat merasaka gerakan kecil diatas bahunya.
"Aku ingin tetap seperti ini."balas Kenric lembut.
Simata elang dan penakluk ranjang para jalang terdengar seperti anak kecil yang sedang memohon untuk bermanja.