Maria membuang pandangannya lagi kedepan saat dia sadar bahwa pintu kamar kembali terbuka. Benar saja, Kenric masuk dan menatapnya. "Turunlah," cetus Kenric.
Maria menoleh dan menatapnya tajam.
"Kau mabuk dipagi hari tanpa menghabiskan sarapan mu. Apa kau tidak bisa berpikir sebelum melakukannya?"
Maria menaikkan padangannya dan diam tak bergeming.
Kenric melangkah menunu troli saji. Dia membuka dan menyusun menu-menu makan siang diatas meja makan.
"Masih mau mematung disana?" Tanya Kenric tanpa menatap Maria.
"Tak ingat saat kau diare kemarin? Apa itu rasanya enak?" Timpal Kenric.
Maria langsung berdehem kecil dan menarik napas dalam. Dia tahu betul mengonsumsi alkohol dipagi hari apalagi dengan sarapan yang tidak sempurna itu tidak baik. Maria, menatap Kenric yang sudsh mulai menikamati sajiannya. Dia menurunkan pandangan dan memegang perutnya yang tentu saja sudah merasakan lapar.