Arkaz segera kembali naik ke atas kapal, dibagian luar memang tersedia tangga jika penumpang akan berenang dilaut jadi mereka bisa mudah kembali naik keatas kapal.
Maria segera memerintahkan seorang pelayan untuk mengambil handuk.
"Sudah ku bilang jangan melompat, kenapa tidak dengar?" Ucap Maria seraya menyerahkan handuk, dia khawatir bocah lelaki ini terbawa arus. Kekhawatirannta membuat Maria melupakan satu hal, jika Arkaz adalah anak yang lahir dilaut.
"Kau terlalu khawatir Maria, laut sahabat kami. Kau lupa kami lahir dimana?" Arkaz mengerlingkan matanya menggoda Maria, teman barunya ini mengkhawatirkannya ternyata. Dia mengambil handuk yang diberi Maria dan mulai mengelap tubuhnya.
"Lihat, aku dapat ikan besar. Ini cukup untuk kita semua." Seru Arkaz lagi, dia mengangkat tinggi ikan yang ukurannya memang lumayan besar itu.
Maria menarik napas dan membuangnya pelan, "baiklah! Harus kita apakan ikan ini?" tanya Maria disertai senyum lembutnya.