Sovie menghela napas panjang setelah benar-benar keluar dari kamar mewah itu. Sambil mendorong troli. Dia menatap kedua teman laki-laki nya yang sedang menunggu diluar.
Mereka langsung mengikuti langkah Sovie.
"Ada apa?" Bisik temannya.
"Apa tip mu diambil balik?"
Sovie menghentikan langkahnya. "Ssshhttt, jangan asal bicara." Ucap Sovie
"Apa yang membuatmu tegang?"
"Entahlah, rasanya seperti naik rollcoster saat berbicara pada Nyonya Goldman." Bisik Sovie.
Kedua pelayan laki-laki diam tak bergeming.
"Tatapannya saja terlihat sungguh mematikan. Apalagi, saat beliau berbicara. Mungkin jika itu aku sudah kencing dicelana." Celetuk pelayan laki-laki sebelah kiri.
"Hanya saja, kita tak punya kesempatan untuk melayani Nyonya Goldman." Ucap pelayan itu lagi. Sesal.
"Tuan Goldman tak mau istrinya dilayani laki-laki lain selain dirinya. Bukankah itu sangat romantis?" Sovie kagum.