Maria mengambil pil itu dan meminumnya. Tak ada lagi waktu berdebat. Kenric, menyodorkan gelas lalu, Maria menyambutnya. Dia meneguk air sembari menolak pil yang ada didalam mulut. Kenric, menatap dan tersenyum, sementara, Maria melirik tajam sambil meneguk air.
"Ada yang lucu?"
Kenric mengangkat bahu dan menurunkan lengkungan garis bibirnya sambil sedikit menggeleng.
Maria, meletakkan gelas kosong itu diatas nakas sebelah dia berdiri.
Tak lama, perut Maria kembali terasa memutar dan dia kembali lagi kekamar mandi.
"Obat itu tak bekerja?" Gumamnya heran.
Dia langsung membaca nama obat. "Harusnya obat ini bekerja dengan baik. Tapi, kenapa tak ada perubahan?" Gumamnya lagi.
Dia langsung kembali menelepon pelayan.
"Tak ada obat lain?"
"Hmm, maaf tuan. Itu obat terbaik sesuai dengan resep dokter,"