Kenric, mengambil bajunya yang tergeletak diujung tempat tidur dan mengenakannya.
"Aku akan keluar sebentar, kau tidurlah lebih dulu," ucap Kenric berbalik menatap Maria.
Dia berjalan menuju pintu dan meninggalkan Maria yang masih berdiri diam dibalkon. Maria berbalik dan kembali menghadap melihat pemandangan. Dia masih meneyadarkan dirinya dari apa yang dirasa. Tidak tahu kenapa, ucapan Kenric seolah menyentuh hatinya.
Dia mengingat bagaimana lelaki ini menatapnya dan memohon mesra padanya. Seperti ada kehangatan, disetiap ucapan dan tatapannya. Hati Maria tergetar. Namun, setiap kali dia merasakan hal itu, entah apa, rasanya seperti ada begitu sakit didalam sana. Sampai terkadang bisa membuat Maria merasakan sesak sebab tekanan rasa itu.
Maria diam menatap malam, matanya nanar membendung butiran kaca. Tatapan yang sulit diartikan, tapi, sepertinya Kenric mungkin sudah mulai berada dipikirannya.