Mentari membiasi sinar diwajah tampan laki-laki yang yang dengan asalnya memeluk erat bantal guling dibawah badcover yang tersingkap. Matanya menyerengit saat sinar terasa semakin akrab menyapa. Perlahan dia membuka matanya dan sedikit mengangkat kepala. Melihat jendela dan tirainya sudah dibuka.
Dia menoleh kesamping dan mengedarkan pandangan tak juga mendapati wanitanya. Kenric, mengangkat tubuhnya dan duduk. Sambil memgumpulkan kesadaran dia mendengar kesekeliling mungkin barangkali Maria ada dikamar mandi. Tapi, memang tampaknya Maria tidak ada dimana pun didalam kamar ini.
"Dia pergi tanpa izin dari ku lagi ?"
"Bahkan, sebelum sarapan." Gumamnya. Kesal.
Kenric, jalan menuju pintu, lalu, dia membukanya. Dua pelayan lelaki sudah menunggu diluar dengan troli saji menu sarapan. Pelayan membungkuk begitu Kenric membuka pintu. Dia memanjangkan leher melihat kooridor mana tahu melihat punggung Maria yang belum jauh. Tapi, ya, seperti dugaan Maria tak ada.