Bagai tersambar petir. Sonny kehilangan akal sehatnya dalam sekejap. Dan Mila menggunakan ekspresi tertekan Sonny itu sebagai sumber kekuatan besar untuknya.
"Kita harus bekerja sama, Son. Demi rahasiamu. Demi keluarga kecilmu. Dan demi adik tersayangmu. Sekaligus rencanaku juga."
Sonny mendengus tak percaya.
"Kau gila, Mil! Beraninya kamu mengancamku dengan cara ini. Dan menyebut-nyebut nama Anggun, adikku, sebagai dalih!"
Mila melonggarkan cengkraman halusnya di kerah kemeja Sonny.
"Hanya sampai batas yang akan aku tentukan. Apa itu sulit?"
Sonny ragu.
"Tidak, Mil. Aku tahu bagaimana kamu mencintai Rangga. Tapi kenapa? Kenapa kamu harus menjauhinya? Apa benar kamu sudah tak mencintainya?"
Sonny melihat coklat gelap itu bercahaya. Berkelip. Dan seolah ingin menegaskan perasannya yang belum terkikis meski jutaan kebohongan bersedia sampaikan.
