Tidak mudah bersekolah memang. Tapi cita-cita Kania menjadi ibu yang pintar dengan banyak pengetahuan agar siap mengajar Mikaela nantinya. Dia ingin anaknya menerima pendidikan pertama dari kedua orang tuanya sebelum diajar oleh orang lain. Kania sebagai calon ibu mengambil tugas ini. Genta akan bekerja nantinya. Dia tidak terlalu membebankan pada laki-laki tua itu. begitulah janji Kania.
Dering ponselnya mengalihkan lamunan Kania. Genta. Ah, betapa dia merindukan momen-momen dimana mereka bergenggaman tangan secara nyata. Untuk sementara waktu mereka terpaksa berhubungan jarak jauh secara virtual. mereka menghabiskan waktu sebelum kantuk menyerang sesuatu diantara mereka dan berakhir terlelap sampai yang terjaga diakhir mematikannya. Sepertinya malam ini Genta akan mematikannya karena perbedaan waktu mereka. Langit Kania memang sudah malam tapi dengan Genta masih senja.