Jika Rian sayang dengan pekerjaannya dia harus mengikuti perkataan bosnya itu. Tara mematikan telepon tanpa menunggu perkataan Rian. Dia kemudian menatap lagi ke arah Rosa.
Tara menarik nafasnya. "Aku bukannya ingin bersikap kejam kepadamu, nona Rosa. Tapi aku tidak bisa bekerja dengan sekretaris yang nol. Tidak, kamu bahkan minus yang tidak tahu apapun. Aku memiliki tanggung jawab yang besar. Kamu lihat jabatanku disana. itu bukan sesuatu yang main-main. Perusahaan ini, lautan pekerja yang bekerja di bawah sana, belum lagi orang-orang yang tidak sengaja bergantung hidupnya pada perusahaan ini, menjadi sekretarisku bukan kegiatan coba-coba menjadi eksprimen kamu."
"Satu bulan, Pak! Beri saja waktu satu bulan!" Rosa mengiba memberikan tatapan memelasnya.
"Aku sudah gulung tikar saat itu!"
"Satu minggu! Beri aku waktu satu minggu untuk membuktikan bahwa saya mampu, Pak!" Rosa berlutut di kaki Tara.
"Kamu bisa menjadi pekerjaan lain yang sesuai dengan kemampuanmu!"