"Kelakuan papa kamu, nak," ujar Kania yang tiba-tiba ingat anaknya Mikaela. Kania menarik nafasnya. Ia masuk ke dalam kamar untuk mengambil selimut kemudian menyelimuti Genta yang sedang nyenyak terlelap padahal posisi tidurnya di tekuk. Terlihat sekali Genta tersiksa tapi dia masih menikmatinya dengan apa adanya.
Kania beranjak menuju dapur setelahnya. Dia menyiapkan sarapan untuk dirinya dan pacarnya. Mencium aroma masakan yang ada di dekatnya, Genta mengerutkan keningnya. Setelahnya barulah laki-laki itu duduk dan membuka matanya.
"Pagi Om!" sapa Kania dengan senyuman cerahnya.
"Huu pagi-pagi udah dimasakin sama kamu. bisa gendut saya, Ka'" Genta menghampiri pacarnya. Ia berdiri di belakang perempuan itu sambil melihat bagaimana cara Kania memasak.
"Sebentar lagi aku mau ada kelas." Kania berkata pada pacarnya itu sambil menoleh sedikit.
"Saya akan menunggu kamu pulang."
