"Enggak makan siang dulu sama papa?" tanya Tara pada puterinya.
Kania menggelengkan kepalanya. "Enggak," ujarnya. "Dah enggak perlu diantar Bang Rian juga! Aku bisa kok!" Tara hanya bisa berdecak melepaskan kepergian puterinya. Kania keluar dari kantor Tara dengan senyuman.
Sementara itu, Rosa yang kembali di kursi ditatap dengan raut penasaran terutama dari Lita. "Kamu masih yakin kamu bukan orang dalam? Puteri bos bahkan ingin berlama-lama sama kamu."
Rosa menggigit bibirnya. "Tadi katanya Ibu Kania butuh ditemani. Hanya sampai papanya datang."
Lita tersenyum kecil. "Kamu tadi enggak tanya apa. eh, tapi ngapain juga ya kamu tanya Kania. kan yang masukin kamu perusahaan pak Genta. Tapi pas ketemu Pak Genta kemarin dia juga biasa!"
"Udah Lita, kerja! Jangan gosip mulu yang kamu kejar. Deadline lo lihat!" Diana menyeret temannya untuk kembali duduk di kursinya sementara Sakala hanya bisa geleng-geleng kepala lihat kerja timnya.