Kania tertawa kecil. "Iya. Tapi bukan berarti aku benar-benar akan di rumah seharian."
"Kita akan kencan?" ujar Genta bersemangat.
"Kerja, Om. Jangan membuat hubungan kita membawa pengaruh buruk buat Om! Aku mau ke kantor papa." Kania mengerutkan hidungnya tidak lupa dengan senyuman manjanya yang menggoda semua orang untuk luluh dalam pandangannya.
"Sayang, kenapa harus ke kantor Tara? Kamu tidak ingin pergi ke kantor saya?" tawar Genta akan kekasihnya itu lebih lama bersamanya.
"Aku mau tapi aku mau lakuin suatu misi dulu." Kania tersenyum sedikit mengedipkan matanya pada Genta.
Genta mengerutkan keningnya. "Misi apa sih? Kamu seperti seseorang yang punya pekerjaan tertentu."
Kania tertawa kecil. "Aku mau nemuin Mbak Rosa."
Genta menaikkan alisnya. "Kamu benar-benar kenal dengan perempuan itu."