Jordan tersenyum kecil. "Emang lo udah dari lama nganggap dia sebagai wanita? Kan enggak juga. Perasaan bisa berubah, Ta. Ini saran sih sebelum lo merasa menyesal."
Genta menggigit bibirnya. Dia merasa tertampar dengan pernyataan rekan bisnisnya itu. Jordan mendekatkan wajahnya lagi kepada Genta. "Lo bisa pakai cara halus. Enggak harus langsung bilang ke Tara. Palingan dapat bonyok sedikit. Mendinglah sekarang daripada nanti-nanti. Yang jelas lo sudah berani terus terang. Lo tinggal buktiin kesungguhan lo pada Tara nantinya."
"Maksudnya?" Genta mengerutkan keningnya.
"Hotel dan suasananya mendukung. Satu jam bisalah untuk membuat Genta Junior."
Genta langsung mengeluarkan sumpah serapahnya kepada rekan bisnisnya tersebut. dia terkejut dengan ide gila Jordan. "Gue enggak sebajingan itu."
"Ya udah! Berjuang secara fair. Jangan jadi pengecut!" Jordan masih menanggapi santai kemarahan temannya. Semakin terlihat betapa Genta menghargai Kania dengan cara Genta mati-matian menjaganya.