cukup dia, Tara, Dita, dan Ezra saja yang tahu dengan hal tersebut. orang lainnya bibi dan memang yang menaruh curiga kenapa Ezra diijinkan saja bolak-balik masuk rumah Tara terutama saat orang-orang itu tidak ada di rumah.
"senangnya di rumah ini punya anak kecil pada akhirnya!"
Genta tersenyum kecil. "Jangan berfikir untuk memberikan aksa Adik sayang. Saya tidak akan mau lagi melakukannya. Tidak akan pernah!"
Kania tertawa kecil. Tapi Genta menggelengkan kepalanya tegas. "jangan bujuk saya lagi!" laki-laki itu memberikan peringatannya sebelum Kania bertingkah.
"Padahal sebentar lagi aku udah selesai lho!"
"Enggak!" Genta menggelengkan kepalanya. ia berfokus pada Aksa. Dua anak saja sudah menjadikannya sempurna. Dia tidak ingin membuat Kania berada dititik kritisnya lagi. "Lagipula Ezra sudah menggerutu terlalu banyak sepupu yang usianya jauh dibawahnya."
Kania tertawa lebih lebar untuk yang satu ini. "Salahkan Omnya yang telat menikah."