Abi yang berkata bukan Hanna membuat perempuan itu mendengus pada temannya.
"Aku mau minta kamu jadi bridesmaid, maukan?" Hanna menatap Kania dengan mata innocentnya.
"Aku lagi hamil."
"udah lewat dari trimesterkan? Enggak lelah-lelah kok! cuma dampingin aja. janji enggak nyuruh lo joget-joget. Sekalian ajak si kecil Mika."
Kania tidak menjawab, dia melirik kepada Genta. "Kenapa harus bertanya kepada saya?" Kania masih tidak bergeming. Dia butuh persetujuan suaminya dengan pasti.
Genta menarik nafasnya. "berapa lama calon isteri kamu meminjam isteri saya, Bi?"
Hanna melihat tangannya masih sedikit takut menatap Genta yang penuh intimidasi itu. "dua hari boleh om? Satu hari sebelum acara kalau bisa Kania ada sama saya. Soalnya mau ada bridal shower dulu." Hanna menatap Genta dengan senyuman tipis.
"ehm, isteri saya udah natap saya dengan mata seperti itu gimana cara saya menolaknya. Asal hati-hati. Ingat kamu lagi hamil, mommy! Enggak usah bawa Mika. Itukan pesta lajang."