bagaimana caranya dia mengatakan kalau dia mabuk karena laki-laki itu. Rosa lelah sebentar mengalah dari Tara yang mencintai isterinya. Dia menyabarkan hatinya dengan minum.
"Yakin?" Tara bertanya lagi. Rosa sekali lagi menganggukkan kepalanya tipis. "Ceritakan kepada saya kenapa kamu bisa berakhir disana." Tara benar-benar menginterogasinya saat ini.
Rosa menggigit bibirnya memutar otaknya untuk mencari alasan agar Tara tidak terlalu pusing dengan tingkahnya. Dia tidak tega mengatakan keegoisannya sebagai salah satu bentuk tindakan kenaka-kanakan. Cukup ia curhat kepada Ezra.
"Saya diajak Mbak Lita dan Diana kesana. Ahm, maaf pak, saya kebablasan. Saya akui saya tidak ingat banyak semalam. Bahkan saya tidak tahu kalau saya diselamatkan oleh keponakan bapak semalam. Itu memang bodoh."