Wajah yang lembut namun mampu memimpin perusahaan begitu besar. Dibandingkan dengan Genta yang dingin, Tara jauh lebih hangat. Pria itu bahkan tidak segan-segan untuk bercanda dengan karyawannya kadang-kadang.
Tapi, walaupun seperti itu, Tara bukan pria mata keranjang yang menggoda karyawannya. Dari yang Rosa tahu dari laki-laki itu, pria itu juga seorang pecinta keluarganya. Dia selalu menjadwalkan liburan diakhir bulan atau satu kali dalam tiga minggu dulu. Minimal untuk dia dan isteri semenjak puteri mereka menikah. Sikap yang seperti itulah yang membuat Rosa tanpa sadar jatuh hati pada bosnya itu.
Rosa menggigit bibirnya. tangannya tergoda untuk mengusap sedikit debu yang ada dipipi Tara namun saat itu juga Tara bangun. "Maaf pak! Saya cuma … ada rambut di pipi bapak jadi saya menyampirkannya." Rosa sangat gugup takut Tara salah paham.