Tara menganggukkan kepalanya. "Dia menghilang begitu saja."
Rosa tidak berkata lagi. mereka mulai menyendok makanan. Diam satu sama lain. bel pada pintu membuat Rosa berdiri. Seperti yang sudah diduga, itu Rian. Pria itu menjadi sedikit canggung menatap Rosa. Entah mengatakan ucapan belasungkawanya terlebih dahulu atau ucapan selamat atas pernikahan gadis itu.
"Baju pak Tara!" hanya itu akhirnya yang keluar dari mulutnya.
"Apa Dita tadi baik-baik aja?" Tara mengambil baju di tangan Rian. Rian diam sejenak. Tara tahu jawabannya. Pria itu menunduk dengan sedikit penyesalan lagi pada dirinya sendiri.
"Tapi dia berinteraksi dengan cucu Anda, Pak. Nona Mikaela." Rian segera menambah keterangan yang sekiranya bisa membantu atasannya itu sedikit lega. "Nona Kania juga mengatakan bahwa ia akan membawa ibu Dita yoga hari ini."
"Ya, Dita udah cerita semalam. Pastikan pada Mamang mobilnya …"